Kita sering mendengar ucapan 'tak ada penyakit yang tidak ada obatnyakecuali kematian' . Memang itu benar dan betul sekali, karena pada hakikatnya Yang Maha Kuasa pasti memberikan obat atau penawar setiap penyakit yang diderita hambaNya. hanya saja apa dan bagaimana obatnya kita manusia sendiri yang harus berusaha dan mencari.
Ketika obat itu belum kita temukan, rasanya sangat bingung, bahkan kadang orang jawa mengatakan
"wong golek obat iku koyo wong edan".
Orang yang mencari obat jika belum ketemu, dia seperti orang gila.
Ya...seperti orang gila, setiap omongan orang kita lakukan. Saran ini itu kita lakukan, karena kita pingin kesembuhan. Kadang sampai sampai kita melakukan perkara yang tidak masuk akal yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan itu.
Setiap manusia tentu pernah mengalaminya baik sakit berat ataupun ringan dan semoga kita semua diberikan kesehatan jiwa raga selalu dan yang sedang sakit segera diberikan kesembuhan.
Ketika kita terfokus hanya kepada obatnya (barangnya) saja ketika kita mencari obat, kita harus benahi, perbaiki akidah kita.
Karena pada hakikatnya dokter / obat atau orang/ barang tersebut hanyalah media/ perantara saja, bukan yang menyembuhkan, akan tetapi Allah Yang Kuasa lah yang menyembuhkan.
Tidak sedikit kita jumpai orang yang sudah berobat ke sana ke mari, pake ini pake itu yang katanya ampuh, melalui jalur operasi sampai ke luar negeri namun belum kunjung sembuh juga .
Namun tidak sedikit, orang yang hanya mengandalkan air putih di doai sebagai media, penyakit kronispun bisa teratasi.
Mari kita simak cerita di bawah ini.
"Suatu hari nabi Ibrahim a.s mengadu kepada Tuhan YME atas penyakit yang dideritanya. Lantas Tuhan YME memberikan petunjuk untuk memakan sebuah daun. Dan penyakit itupun sembuh.
Selang waktu yang cukup lama penyakitnya kambuh lagi, Langsung nabi Ibrahim as teringat dengan daun itu. Langsung beliaupun mencari dan mengkonsumsi beberapa lembar. Selang beberapa hari bahkan waktu yang cukup lama, tak ada perubahan dengan penyakitnya.
Nabi Ibrohim as akirnya bermunajat mengadukan semua itu. Tuhan pun memberikan jawaban "Wahai Ibrohim, ketahuilah, pertama kali engkau memakan daun itu, itu karena engkau ta'at kepadaku, mengharap rahmat Ku. Makanya aku sembuhkan penyakitmu.
Ketika engkau sakit yang ke dua kalinya engkau langsung memakan pada daun itu dan mengandalkan, berharap dan meyakini bahwa daun itu akan menyembuhkanmu, bukan berkeyakinan kepada Ku. Makanya penyakitmu tak kunjung sembuh. Karena daun itu tidak mempunyai kekuatan apa apa tanpa rahmat Ku"
Dari cerita itu sangatlah jelas bahwasanya yang menyembuhkan penyakit kita bukanlah dokter/obat - obatan yang handal. Namun semuanya itu hanyalah do'a, wasilah atau media. Jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran akidah yang keliru.
Kita simak kisah di bawah ini:
Imam Abu Qasim Qusyairi ra. berkata: "seorang di antara anakku jatuh sakit sehingga dia hampir meninggal dunia. Di waktu itu aku bermimpi bertemu Rasulullah s.a.w. Baginda bersabda: "Mengapakah kamu tidak ambil faedah pada ayat-ayat syifa'? Mengapa tidak kamu mengamalkan ayat-ayat itu dan memohon (kepada Allah s.w.t.) untuk disembuhkan?"
Setelah terjaga aku mulai memikirkan peristiwa itu. Saya membuka Al quran dan mencari ayat yang mengandung syifaa/pengobatan.
Dan saya bacakan ayat ayat tersebut dengan memohon rohmat penyembuhan dari Tuhan YME, akhirnya terselamtkanlah anakku.
Hanya dengan do'a tanpa media barang, ataupun infus bahkan tenaga medispun penyakit bisa sembuh.
Karena memang pada hakikatnya Tuhan YME lah yang menyembuhkan.
Salah bentuk permohonan itu, kita bisa menggunakan Ayat Syifaa.
Inilah Ayatnya:
بسم الله الرحمن الرحيم
وَيَشْفِ صُدُوْرَقَوْمِ مُؤْمِنِيْنَ وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْ يَاأَيُّهَاالنَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لَمَا فِى الصُّدُوْرِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لَلْمُؤْمِنِيْنَ يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيْهِ شِفَآءٌ للنَّاسِ وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِّفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِي خَلَقَنِيْ فَهُوَ يَهْدِيْنِ وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِى وَيَسْقِيْنِ وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ قَلْ هَوَ لِلَّذِيْنَ آَمَنُوْا هُدًى وَشِفَآءٌ
wa yasyfi shuduro qoumim mu'minina, wa yudzhib ghoidzo qulubihim, ya ayyuhannasu qod jaakum mau'dzum min robbikum wa syifaa u limaa fii shudur wa hudan wa rohmatul lil mu'minina, yakhruju min buthuniha syarobun mukhtalifun al wanuhu fihi syifaa u linasi, wa nunazzilu minal qur ani ma huwa syifaa u warohmatul lil mu'minina, alladzy kholaqoni fahuwa yahdini, walladzy huwa yut'imuni wa yasqini, wa'idza maridltu fahuwa yasyfini, qul huwa lilladzina amanu hudaa wa syifaa un.
"Dan (Allah ) akan melegakan hati orang-orang yang beriman.
Dan menghilangkan kemarahan dalam hati mereka.
Hai Manusia, sesunguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Dzat yang menciptakanku maka Dialah yang memberi petunjukku.
Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.
Dan katakanlah (wahai Muhammad ) bahwa (Qur’an) itu adalah petunjuk dan menyembuhkan bagi orang-orang yang beriman".
atau sholawat Thibul Qulub
اَللَّهُـمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ
وَشِفَائِهَا وَنُوْرِالْأَبْصَارِوَضِيَاِئهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
allohumma sholli 'ala sayyidinaa Muhammadin thibil quluubi wa dawaa iha, wa'afiyatil abdani wa syifaa iha, wa nuril abshori wa dliyaa iha, wa 'ala aalihi wa shohbihi wa sallam.
"Ya Allah, berikanlah rohmat kepada baginda kami, Nabi Muhammad sebagai penyembuh hati sekaligus obatnya, memberikan kesehatan badan dan mengobatinya, yang menjadi cahaya mata hati dan sinarnya, juga kepada keluarga dan sahabat beliau, dan semoga Engkau memberikan barokah dan kesejahteraan”
sholawat Syifaa'
اَللهُمَّ صَلَ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِى وَحَبِيْبِي وَطَبِيْبِ قَلْبِيْ وَجَسَدِيْ وَرُوْجِيْ سَيِّدِيْ رَسُوْلِ الله مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْد الله الصَّادِقِ الأَمِيْن وَآلِهِ وَصَحْبَهِ اَجْمَعِيْن
"Allohumma sholli wasalim 'alaa, sayyidii wa habibii, wa thobibi qolbii, wa jasadii wa ruhii, sayyidi Rosulillah Muhammad ibni 'abdillah, Asshodiqil amin. wa alihi washih bihi ajma'in"
Wahai Tuhanku berilah sholawat dan salam atas penghuluku, dan kekasihku, dan penyembuh hatiku, dan penyembuh badanku,dan penyembuh ruhku, yaitu penghuluku yang menjadi rosululloh Muhammad putra 'abdillah, dia yang bersungguh sungguh yang bisa dipercaya, dan semoga juga tercurah atas para keluarga dan sahabatnya semua.
Wallohu a'lam bishowab.
Sangatlah besar manfaat yang bisa kita peroleh dari ayat ataupun sholawat di atas apabia kita mau berwashilah dengan doa tersebut untuk pengobatan segala penyakit medis ataupun non medis.
Semoga kita diberikan barokahnya. Amiin.
0 comments:
Post a Comment