Tuesday, November 7, 2023

Sholawat Tafrijiah/ Kamilah/ Nariyah

 Sholawat Nariyah atau Sholawat Kamilah atau Tafrijiyah. Dikatakann Sholawat Nariyah, karena ketika dibaca untuk maksud tertentu, maka dengan ijin Yang Maha Kuasa, maksud itu akan cepat tercapai hajatnya secepat api membakar kayu. Dikatakan sholawat Kamilah karena banyaknya manfaat yang bisa dipetik / dirasakan bagi pengamalnya. Dan dikatakan sholawat Tafrijiyah karena sangat membantu untuk menghilangkan gundah gulana bagi sang pengamalnya.

Biasanya sholawat ini dibaca sebanyak 4444 (empat ribu empat ratus empat puluh empat), dalam satu majelis.

  • Barang siapa yang melanggengkan (istikomah/kontinyu)  membaca setiap hari sebanyak 11 (sebelas ) kali, maka akan turun riski dari langit dan keluar dari bumi.
  • Barang siapa yang istikomah setelah sholat shubuh membaca sholawat ini sebanyak 41 (empat puluh satu) kali, maka akan tercapai yang dicita dan cintakan.
  • Barang siapa yang selalu membaca setelah sholat fardlu sebanyak 11 (sebelas ) kali, maka tidak akan putus riskinya dan akan memperoleh derajat yang tinggi.
  • Barang siapa yang membaca setiap harinya 100 (seratus ) kali, maka ia akan mendapatkan apa yang dikehendaki bahkan lebih dari itu.
  • Barang siapa setiap hari membaca sebanyak bilangan mursalin yaitu 313 (tigaratus tiga belas ) dan ia menghendaki melihat sesuatu yang rahasia, maka ia akan mendapatkannya.
  • Barang siapa yang membaca setiap hari sebanyak 1000 (seribu kali ), maka dia akan mendapatkan sesuatu yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga dan tidak ada dalam benak manusia.
  • Barang siapa yang ada kemauan/ perkara penting, maka bacalah dengan tawasul kepada Rosululloh sebanyak 4444, maka Alloh akan memberikannya. wallohu a'lam. (kama fi khozinatul asror hal : 179).


Inilah sholawat Tafrijiah/ Kamilah/ Nariyah

اَللَّهُّمَّ صَلِ صَلاةً كامِلةً، وَسَلِّمْ سَلامًا تامًا عَلى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُ بِهِ الْعُقَدُ، وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنالُ بِهِ الرَّغائِبُ، وَحُسْنُ الْخَواتِم وَيُسْتَشْقَى الْغَمامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلمَعْلُوْمٍ لَك 

Allohumma sholli ‘sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taaamman ‘ala sayyidina Muhammadinilladzi  tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil qurobu wa tuqdho bihil hawaaiju wa tunalu bihir roghooibu wa husnul khowaatimu wa yustasqol ghomamu biwajhihil kariem wa ‘ala aalihi wa shohbihi fie kulli lamhatin wa nafasim bi’adadi kulli ma’lumin laka

Artinya:

Ya Alloh berilah sholawat dengan sholawat yang sempurna dan berilah salam dengan salam yang sempurna atas penghulu kami Muhammad yang dengannya terlepas segala ikatan, lenyap segala kesedihan, terpenuhi segala kebutuhan, tercapai segala kesenangan, semua diakhiri dengan kebaikan, hujan diturunkan, berkat dirinya yang pemurah, juga atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak hitungan segala yang ada dalam pengetahuanMU

Itulah sholawat nariyah yang sudah sangat terkenal, semoga kita semua bisa mendapatkan manfaatnya lahir dan batin. Amin Ya Robbal 'alamin.


Sholawat Penyembuh Penyakit

Kita sering mendengar ucapan 'tak ada penyakit yang tidak ada obatnyakecuali kematian' . Memang itu benar dan betul sekali, karena pada hakikatnya Yang Maha Kuasa pasti memberikan obat atau penawar setiap penyakit yang diderita hambaNya. hanya saja apa dan bagaimana obatnya kita manusia sendiri yang harus berusaha dan mencari. 

Ketika obat itu belum kita temukan, rasanya sangat bingung, bahkan kadang orang jawa mengatakan

 "wong golek obat iku koyo wong edan".

Orang yang mencari obat jika belum ketemu, dia seperti orang gila.

Ya...seperti orang gila, setiap omongan orang kita lakukan. Saran ini itu kita lakukan, karena kita pingin kesembuhan. Kadang sampai sampai kita melakukan perkara yang tidak masuk akal yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan itu.

Setiap manusia tentu pernah mengalaminya baik sakit berat ataupun ringan dan semoga kita semua diberikan kesehatan jiwa raga selalu dan yang sedang sakit segera diberikan kesembuhan.

Ketika kita terfokus hanya kepada  obatnya (barangnya) saja ketika kita mencari obat, kita harus benahi, perbaiki akidah kita.

Karena pada hakikatnya dokter / obat atau orang/ barang tersebut hanyalah media/ perantara saja, bukan yang menyembuhkan, akan tetapi Allah Yang Kuasa lah yang menyembuhkan.

Tidak sedikit kita jumpai orang yang sudah berobat ke sana ke mari, pake ini pake itu yang katanya ampuh, melalui jalur operasi sampai ke luar negeri namun belum kunjung sembuh juga .

Namun tidak sedikit, orang yang hanya mengandalkan air putih di doai sebagai media, penyakit kronispun bisa teratasi.

Mari kita simak cerita di bawah ini.

"Suatu hari nabi Ibrahim a.s  mengadu kepada Tuhan YME atas penyakit yang dideritanya. Lantas Tuhan YME memberikan petunjuk untuk memakan sebuah daun. Dan penyakit itupun sembuh.

Selang waktu yang cukup lama penyakitnya kambuh lagi, Langsung nabi Ibrahim as  teringat dengan daun itu. Langsung beliaupun mencari dan mengkonsumsi beberapa lembar. Selang beberapa hari bahkan waktu yang cukup lama, tak ada perubahan dengan penyakitnya.

Nabi Ibrohim as akirnya bermunajat mengadukan semua itu. Tuhan pun memberikan jawaban "Wahai Ibrohim, ketahuilah, pertama kali engkau memakan daun itu, itu karena engkau ta'at kepadaku, mengharap rahmat Ku. Makanya aku sembuhkan penyakitmu. 

Ketika engkau sakit yang ke dua kalinya engkau langsung memakan pada daun itu dan mengandalkan, berharap  dan meyakini bahwa daun itu akan menyembuhkanmu, bukan berkeyakinan kepada Ku. Makanya penyakitmu tak kunjung sembuh. Karena daun itu tidak mempunyai kekuatan apa apa tanpa rahmat Ku"

Dari cerita itu sangatlah jelas bahwasanya yang menyembuhkan penyakit kita bukanlah dokter/obat - obatan yang handal. Namun semuanya itu hanyalah do'a, wasilah atau media. Jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran akidah yang keliru.

Kita simak kisah di bawah ini:

Imam Abu Qasim Qusyairi ra. berkata: "seorang di antara anakku jatuh sakit sehingga dia hampir meninggal dunia. Di waktu itu aku bermimpi bertemu Rasulullah s.a.w. Baginda bersabda: "Mengapakah kamu tidak ambil faedah pada ayat-ayat syifa'? Mengapa tidak kamu mengamalkan ayat-ayat itu dan memohon (kepada Allah s.w.t.) untuk disembuhkan?"

Setelah terjaga aku mulai memikirkan peristiwa itu. Saya membuka Al quran dan mencari ayat yang mengandung syifaa/pengobatan.

Dan saya bacakan ayat ayat tersebut dengan memohon rohmat penyembuhan dari Tuhan YME, akhirnya terselamtkanlah anakku.

Hanya dengan do'a tanpa media barang, ataupun infus bahkan tenaga medispun penyakit bisa sembuh.

Karena memang pada hakikatnya Tuhan YME lah yang menyembuhkan.

Salah bentuk permohonan itu, kita bisa menggunakan Ayat Syifaa.

Inilah Ayatnya:

بسم الله الرحمن الرحيم

وَيَشْفِ صُدُوْرَقَوْمِ مُؤْمِنِيْنَ  وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْ  يَاأَيُّهَاالنَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لَمَا فِى الصُّدُوْرِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لَلْمُؤْمِنِيْنَ  يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيْهِ شِفَآءٌ للنَّاسِ  وَنُنَزِّلُ مِنَ   الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِّفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ  الَّذِي خَلَقَنِيْ فَهُوَ يَهْدِيْنِ  وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِى وَيَسْقِيْنِ  وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ  قَلْ هَوَ لِلَّذِيْنَ آَمَنُوْا هُدًى وَشِفَآءٌ

wa yasyfi shuduro qoumim mu'minina, wa yudzhib ghoidzo qulubihim, ya ayyuhannasu qod jaakum mau'dzum min robbikum wa syifaa u limaa fii shudur wa hudan wa rohmatul lil mu'minina, yakhruju min buthuniha syarobun mukhtalifun al wanuhu fihi syifaa u linasi, wa nunazzilu minal qur ani ma huwa syifaa u warohmatul lil mu'minina, alladzy kholaqoni fahuwa yahdini, walladzy huwa yut'imuni wa yasqini, wa'idza maridltu fahuwa yasyfini, qul huwa lilladzina amanu hudaa wa syifaa un.

"Dan (Allah ) akan melegakan hati orang-orang yang beriman.

Dan menghilangkan kemarahan dalam hati mereka.

Hai Manusia, sesunguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.

Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Dzat yang menciptakanku maka Dialah yang memberi petunjukku.

Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.

Dan katakanlah (wahai Muhammad ) bahwa (Qur’an) itu adalah petunjuk dan menyembuhkan bagi orang-orang yang beriman".

atau sholawat Thibul Qulub

 اَللَّهُـمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  طِبِّ الْقُلُوْبِ  وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ 

وَشِفَائِهَا وَنُوْرِالْأَبْصَارِوَضِيَاِئهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

allohumma sholli 'ala sayyidinaa Muhammadin thibil quluubi wa dawaa iha,  wa'afiyatil abdani wa syifaa iha, wa nuril abshori wa dliyaa iha, wa 'ala  aalihi  wa shohbihi wa sallam.

"Ya Allah, berikanlah rohmat kepada baginda kami, Nabi Muhammad sebagai penyembuh hati sekaligus obatnya, memberikan kesehatan badan dan mengobatinya, yang menjadi cahaya mata hati dan sinarnya, juga kepada keluarga dan sahabat beliau, dan semoga Engkau memberikan barokah dan kesejahteraan”

sholawat Syifaa'

اَللهُمَّ صَلَ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِى وَحَبِيْبِي وَطَبِيْبِ قَلْبِيْ وَجَسَدِيْ وَرُوْجِيْ    سَيِّدِيْ رَسُوْلِ الله مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْد الله الصَّادِقِ الأَمِيْن وَآلِهِ وَصَحْبَهِ اَجْمَعِيْن

"Allohumma sholli wasalim 'alaa, sayyidii wa habibii, wa thobibi qolbii, wa jasadii wa ruhii, sayyidi Rosulillah Muhammad ibni 'abdillah, Asshodiqil amin. wa alihi washih bihi ajma'in"

Wahai Tuhanku berilah sholawat dan salam atas penghuluku, dan kekasihku, dan penyembuh hatiku, dan penyembuh badanku,dan penyembuh ruhku, yaitu penghuluku yang menjadi rosululloh Muhammad putra 'abdillah, dia yang bersungguh sungguh yang bisa dipercaya, dan semoga juga tercurah atas para keluarga dan sahabatnya semua.

Wallohu a'lam bishowab.

Sangatlah besar manfaat yang bisa kita peroleh dari ayat ataupun sholawat di atas apabia kita mau berwashilah dengan doa tersebut untuk pengobatan segala penyakit medis ataupun non medis.

Semoga kita diberikan barokahnya. Amiin.


Monday, November 6, 2023

Sholawat yang utama Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Bacaan sholawat lengkap sering diucapkan ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, sholawat ini juga bisa diamalkan secara rutin setiap hari, terutama setelah selesai sholat. Berikut adalah beberapa bacaan sholawat lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.


1. Bacaan Sholawat Ibrahimiyah

Sholawat Ibrahimiyah merupakan doa yang ditujukan kepada Allah SWT untuk memberkahi Nabi Muhammad SAW serta Nabi Ibrahim AS. Berikut bacaannya beserta artinya:

Arab:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

Latin:

Allahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammadin kamaa shallaita 'alaa ibraahiima wa 'alaa aali ibraahiima, wa baarik 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammadin kamaa baarakta 'alaa ibraahiima wa 'alaa aali ibraahiima fil 'aalamiin, innaka hamiidum majiid.


Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Jamak Takhir Maghrib dan Isya di Waktu Isya

Terjemahan: "Ya Allah, berikanlah sholawat dan keselamatan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dan kepada keluarganya, sebagaimana Engkau memberikan sholawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berikanlah berkah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dan kepada keluarganya, sebagaimana Engkau memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."


2. Bacaan Sholawat Ghairu Ma'tsuroh

Sholawat Ghairu Ma'tsuroh adalah bacaan sholawat yang dirangkai oleh para sahabat, tabi'in, ulama, dan orang-orang saleh yang berilmu dan bertakwa. Berikut adalah bacaannya:

Arab:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Latin:

Allahumma shalli wa sallim wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammadinil faatihi limaa ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa wan naashiril haqqa bilhaqqi, wal haadii ilaa shiraathikal mustaqiimi, shallaallaahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa ash haabihi haqqa qadrihi wa miqdaarihil 'adziimi.

Terjemahan: "Ya Allah, berikanlah sholawat, keselamatan, dan berkah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai pembuka segala yang terkunci, penutup segala yang terdahulu, penolong yang benar dengan membawa kebenaran, dan pemberi petunjuk menuju jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan sholawat kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya dengan sebenar-benarnya, sesuai dengan kebesaran dan kedudukan-Nya yang agung."


3. Bacaan Sholawat Jibril

Sholawat Jibril adalah bacaan sholawat yang sering diucapkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah bacaannya:

Arab:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَبَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


Latin: Allahumma salli 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammadin kamaa sallaita 'alaa ibraahiima wa barik 'alaa muhammad kamaa barakta 'alaa aali ibraahiima fil-'aalamiin, innaka hamidun majīd.

Terjemahan: "Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan sholawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkahilah Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."


4. Bacaan Sholawat Nariyah

Sholawat Nariyah adalah bacaan sholawat pendek yang digunakan untuk memohon kesejahteraan dan perlindungan dari segala kesulitan. Berikut bacaannya:

Arab:

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ

Latin: Allahumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman 'alaa sayyidina muhammadinil ladzii tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tuqdhoo bihil hawaa-iju.

Terjemahan: "Ya Allah, limpahkanlah sholawat yang sempurna dan keselamatan yang utuh kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dengan sholawat ini terlepas segala ikatan, terbuka segala kesulitan, dan terkabul segala hajat."


5. Bacaan Sholawat Fatih

Sholawat Fatih dipanjatkan sebagai doa untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Berikut bacaannya:

Arab:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Latin: Allahumma sholli wa sallim wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammadinil faatihi limaa ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa wan naashiril haqqa bilhaqqi, wal haadii ilaa shiraathikal mustaqiimi, shallaallaahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa ash haabihi haqqa qadrihi wa miqdaarihil 'adziimi.

Terjemahan: "Ya Allah, berikanlah sholawat, keselamatan, dan berkah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai pembuka segala yang terkunci, penutup segala yang terdahulu, penolong yang benar dengan membawa kebenaran, dan pemberi petunjuk menuju jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan sholawat kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya dengan sebenar-benarnya, sesuai dengan kebesaran dan kedudukan-Nya yang agung."


6. Bacaan Sholawat Quthul Aqthab

Sholawat Quthul Aqthab bisa diamalkan untuk memohon perlindungan dari segala mara bahaya. Berikut bacaannya:

Arab:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ وَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلـمُرْسَلِيْنَ وَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلأَعْلٰى إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنَ

Latin: Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin fil awwaliin wa sholli 'alaa sayyidina muhammadin fil aakhiriina.

Terjemahan: 

"Ya Allah, berikan rahmat ta'dzim kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, di masa-masa permulaan dan berikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW, di masa-masa penghabisan. Dan berikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan serta berikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada orang-orang yang memiliki kemuliaan sampai hari kiamat." 



LiriK dan arti sholawat Malaikat Juru pati

 



 

ﻻاﻟﻪاﻻﷲ   اَﻟْﻤَﻠﻚ الْحَقُّ اﻟْﻤُﺒِﻴْﻦ

ﻣُﺤَﻤَّﺪٌرَﺳْﻮلُﷲِﺻَﺎدِقُ اﻟْﻮَﻋْﺪِاْﻻَﻣِﻴﻦ


LAA ILAHA ILLALLOH ALMALIKUL HAQUL MUBIN

MUHAMMADUR ROSULULLOH SODIQUL WANGDIL AMIN

 

Eling-eling siro manungso, temenono nggonmu ngaji

Mumpung durung katekanan, malaikat jurupati

Ojo siro banget banget, nggonmu bungah ono dunyo

Malaikat jurupati, lirak lirik marang siro


Nggone nglirik malaikat, arep njabut nyowo niro

Nggone jabut angenteni, dawuhe kang Moho Mulyo

Sak uwise di dhawuhi, banjur  tandang karo kondho

Aku iki mung sak dermo, kowe ora keno semoyo

luwih loro luwih susah, rasane wong kecemplung neroko 


klabang qures kolojengking, klabang geni ulo geni

Rante geni godo geni, cawisane wong kang duroko

Nggegampang dawuh Pengeran, ojo nggumampang ninggal sembahyang

Luwih mulyo luwih mukti, rasane wong ing suwarego                                                   

pitung  puluh loro widodari, kasur babut den sranteni


Cawisane wong kang bekti        x2

Dawuh pengeran kang  moho suci     x2



"ingatlah wahai manusia, bersungguh sungguhlah dalam mencari ilmu agama
sebelum datangnya malaikat pencabut nyawa

janganlah kalian terlalu berfoya foya

malaikat pencabut nyawa selalu mengintaimu

pengintaian malaikat, karena akan mencabut nyawamu

dalam mencabut nyawa menunggu perintah Allah yang Maha Mulya.

lebih sakit dan lebih susah, rasanya orang yang masuk ke neraka

kaki seribu yang ganas, kalajengking, kaki seribu dari api

rantai dari api, pemukul (gada) dari api, dipersiapkan untuk orang durhaka

meremehkan perintah TUHAN, maka itu jangan meremehkan tinggalkan sholat.

lebih mulia dan lebih terhormat, rasanya orang masuk surga

72 bidadari yang molek, tempat tidur yang empuk, permadani yang indah
diperuntukkan bagi orang2 yang berbakti pada TUHAN."

 




                                        

(اللهُمَّ صَلِّ عَلَى  سَيِّدِنا محمد   وآلهِ وَصحْبِهِ وَسَلِّمْ عَلَى دَوَام

ﻻاﻟﻪاﻻﷲ

اَﻟْﻤَﻠﻚ الْحَقُّ اﻟْﻤُﺒِﻴْﻦ

ﻣُﺤَﻤَّﺪٌرَﺳْﻮلُﷲِﺻَﺎدِقُ اﻟْﻮَﻋْﺪِاْﻻَﻣِﻴﻦ

 

 

1.      Eling-Eling Siro Manungso
Temenono anggonmu ngaji
Mumpung durung ketekanan
Malaikat juru pati

 

Ingat, wahai manusia. Bersungguh-sungguh lah dalam belajar  dan mengkaji ilmu agama.  Mumpung kita masih hidup, belum kedatangan malaikat maut

 

 

2.      2

Awak-awak wangsulono

Pitakonku marang siro

Soko ngendi siro iku

Menyang ngendi tujuanmu

 

Hai, manusia! Jawab pertanyaanku kepadamu : “Dari mana kamu hidup, dan kemana tujuan hidupmu”.

 

 

3.      Kulo gesang tanpo nyono
Kulo mboten nggadah sejo
Mung kersane Kang Kuwoso
Gesang kulo mung sak dermo

 

Hidup kami tanpa disangka. Kami tidak punya kehendak. (Semuanya) hanya kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Kami sekedar menjalaninya.

 

 

4.      Gesang kulo sak meniko
Inggih wonten ngalam dunyo
Dunyo ngalam keramean
Isine mung apus-apusan

 

Hidupku saat ini di dunia yang penuh keramaian ini,   hanya permainan belaka, (bukan hidup yg sebenarnya).

 

 

5.      Yen sampun dumugi mongso
Nuli sowan Kang Kuwoso
Siang dalu sinten nyono
Tekane sing njabut nyowo

 

Jika sudah datang waktunya (kiamat), kami akan menghadap kepada Yang Kuasa. Siang malam, siapa yang menyangka datangnya sang pencabut nyawa.

 

 

6.      Urip nang ndunyo ‘ra suwe
Bakal ngalih panggonane
Akhirat nggon sejatine
Mung amal becik sangune

 

Hidup di dunia hanya sebentar. Kita nanti pasti pindah hidup di akhirat, tempat  kembali yang sejati. Hanya amal kebajikan sebagai bekalnya.

 

 

7.      Sowanmu nang Pengeranmu
Sopo kang dadi kancamu
Opo kang dadi gawanmu
Kang nyelametke awakmu

 

Sewaktu menghadap kepada Tuhanmu, siapa yang akan menemanimu? Bekal apa yg akan menyelamatkanmu?

 

 

8.      Kulo sowan nang Pengeran
Kulo miji tanpo rencang
Tanpo sanak tanpo kadang
Bondho kulo ketilaran

 

Kami sendirian menghadap Tuhan, tanpa ditemani kawan dan sanak saudara. Harta benda pun kami tinggalkan.

 

 

9.      Yen manungso sampun pejah
Uwal saking griyo sawah
Najan nangis anak simah
Nanging kempal boten betah

 

Jika sudah mati, seseorang akan pisah dari rumah dan sawahnya. Sekalipun anak-isteri menangisi. Padahal, kalau hidup berkumpul terus rasanya tidak betah.

 

 

10.   Senajan berbondho-bondho
Morine mung sarung ombo
Anak bojo moro tuwo
Yen wis nguruk banjur lungo

 

Sekalipun kaya raya, harta benda yang ia kenakan hanya selembar kain mori (kafan). Sehabis penguburan, anak, isteri dan mertua pergi meninggalkannya

 

 

11.   Yen urip tan kebeneran
Bondho kang sa’ pirang-pirang
Ditinggal dienggo rebutan
Anak podho keleleran

 

Jika tak benar dalam menjalani kehidupan (tak mampu mendidik &  mengarahkan keluarganya ke jalan yang benar), bisa-bisa seluruh harta jadi rebutan, sehingga anak-anaknya “keleleran” (hidup tanpa arah, materialis, lupa jasa orangtua)

 

 

12.   Yen sowan kang Moho Agung
Ojo susah ojo bingung
Janji ridhone Pengeran
Udinen nganggo amalan

 

Jika menghadap kepada Allah, jangan susah dan jangan bingun. Janji ridho Allah. hendaknya kamu cari dengan amalan ibadah dan amal sholih

 

 

13.   Amal sholeh ‘ra mung siji
Dasare waton ngabekti
Nderek marang Kanjing Nabi
Muhammad Rosul ilahi

 

Amal sholeh banyak macamnya, tidak hanya satu. Prinsipnya, asal kamu mau berbakti (ibadah) demi menjalankan perintah Allah dan mengikuti jejak Nabi Muhammad, Rasul utusan Alloh.

 

 

14.   Mbangun turut ing wong tuwo
Serto becik ing tetonggo
Welaso sak podho-podho
Ojo podho saling ngino

 

Berusaha berbakti kepada orang tua, baik pada tetangga, berbelas kasih pada sesama dan jangan zalim (menghina)

 

 

15.   Yen ngendiko sing ati-ati
Ojo waton angger muni
Roqib ‘Atid kang nulisi
Gusti Alloh kang ngadili

 

Hati-hatilah berbicara, jangan asal ngomong. Sebab, Roqib ‘Atid selalu mencatatnya dan Alloh yang akan mengadili

 

 

16.   Ojo dumeh sugih bondho
Yen Pengeran paring loro
Bondho akeh tanpo guno
Doktere mung ngreko doyo

 

Jangan merasa sombong dengan harta kekayaan.  Bila Allah sudah menimpakan sakit padamu, seluruh harta tak ada gunanya. Dokter sekedar berusaha mengobati, tak bisa menyembuhkan. Karena Allah-lah Penyembuh sejati.

 

 

17.   Mulo mumpung siro sugih
Infak ojo wegah-wegih
Darmo jo ndadak ditagih
Tetulung jo pilah-pilih

 

(Karena itu, mumpung masih kaya, jangan malas berinfak-sodaqah, jangan menunggu kalau ditagih, dan kalau ingin menolong jangan sampai pilih kasih)

 

 

18.   Mulo mumpung siro waras
Ngibadaho kanti ikhlas
Yen leloro lagi teko
Sanakmu mung biso ndungo

 

(Karena itu, mumpung sehat wal afiat, beribadahlah yang ikhlas. Sebab, jika tertimpa sakit,  sanak saudaramu hanya dapat berdoa agar lekas sembuh, (tanpa bisa membantu kekurangan ibadahmu)

 

 

19.   Mumpung siro isih gagah
Mempengo nyengkut jo wegah
Mengko siro yen wis pikun
Ojo nelongso karo getun

 

Mumpung kamu masih kuat/gagah, giatlah beribadah. Jika tidak demikian, jangan sampai merana dan menyesal sewaktu kamu sudah pikun (tua, lemah dan loyo)

 

 

20.   Mulo konco podho elingo
Uripmu sing ngati-ati
Mung sepisan ono ndunyo
Yen wis mati ora bali

 

Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam mempergunakan kehidupan ini, wahai kawan! Hidup di dunia ini hanya sekali. Setelah mati, tidak akan ada hidup di dunia lagi.

 

 

21.   Gusti Alloh wus nyawisi
Islam agomo sejati
Tatanan kang anyukupi
Lahir bathin kang mumpuni

 

Gusti Alloh sudah memberikan kepada kita Islam sebagai agama yang sejati, yang berisi tata-cara kehidupan lahir-bathin secara menyeluruh.

 

 

22.   Gusti Alloh Pengeran kito
Al-Qur’an pedoman kito
Nabi Muhammad panutan kito
Umat Islam sedulur kito

 

Gusti Alloh Tuhan kita. Al-Qur;an pedoman hidup kita. Nabi Muham-mad tokoh panutan kita. Dan Umat Islam sebagai saudara kita.

 

 

23.   Ya Alloh kang Moho Suci
Kulo nyuwun ilmu sejati
Kangge nglakoni agami
Nyontoh dateng kanjeng Nabi

 

Ya Alloh, Tuhan Yang Maha Suci. Kami mohon ilmu sejati untuk  menjalankan perintah agama Islam, mencontoh perilaku Rasulullah.

 

 

24.   Mugi Alloh paring ridho
Gesang kito wonten dunyo
Selamet saking beboyo
Teng akhirat mlebet swargo

 

Semoga Allah meridhoi kita dalam mengarungi  kehidupan  di dunia ini, selamat dari bala’-bencana dan di akhirat masuk surga

 

 

25.   Amin, amin, amin, amin
Ya Alloh Robbal ‘Alamin
Mugi Paduko ngabulno
Sedoyo panyuwun kulo

 

Amin, amin, amin, amin, Ya Alloh Robbal ‘Alamin  Kiranya Engkau mengabulkan seluruh permohonan kami

 


Saturday, July 4, 2020

FENOMENA AKHIR ZAMAN




17 FENOMENA AKHIR ZAMAN :


1. Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil.

2. Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah.

3. Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk.

4. Travelling keliling dunia, tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri.

5. Penghasilan semakin meningkat, ketenteraman jiwa semakin berkurang.

6. Kualitas Ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah.

7. Jumlah Manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis.

8. Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang.

9. Perselingkuhan semakin marak, kesetiaan semakin punah.

10. Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yang sejati.

11. Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya.

12. Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu.

13. Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap.

14. Belajar semakin mudah, guru semakin tidak dihargai.

15. Teknologi Informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar.

16. Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang tinggi ilmu banyak terdiam.

17. Tontonan semakin banyak, tuntunan semakin berkurang. Akhirnya tontonan jadi tuntunan.

Kayaknya sekarang sudah marak terjadi, semoga kita termasuk orang yang tetap ingat dan waspada.
.
(Gus Mus, Rembang).
Dari KH. Azizi Hasbullah.

KH. Musthofa Bisri , KH. Yahya Cholil Staquf dan KH. Abdul Ghofur MZ

Semoga bermanfaat

Wednesday, June 12, 2019

QOMARUN LIRIK DAN TERJEMAH ARTI






Intro :
Wa ajmalu minka lam taro qoththu 'ain
Mata ini sekalupun tidak pernah melihat yang lebih indah dariMu ( Ya Rasulullah )

Wa athyabu minka lam talidin-nisa-u
Dan sosok tubuh yang lebih baik darimu tidak pernah dilahirkan oleh para wanita

Khuliqta mubarro-an min kulli 'aibin
Engkau Ya Rasulullah diciptakan suci daripada aib dan cela

Ka annaka qod khuliqota kama tasya-u
Seolah-olah Engkau diciptakan sebagaimana cara yang engkau kehendaki

Reff :
Qomarun .... Qomarun ...
Laksana bulan ....

Qomarun Sidnan-Nabi Qomarun
Laksana bulan, penghulu kami Nabi Muhammad saw ... Laksana bulan...

Wa jamil wa jamil
Duhai indahnya ...

Wa jamil sidnan-Nabi wa jamil
Engkau sangat indah wahai penghulu kami ... Duhai indahnya ...

Wa kafful Musthofa kal wardi nadi
Dan telapak tangan Rasulullah saw bagaikan bunga mawar yang berkembang

Wa 'ithruha yabqo idza massat ayadi
Dan keharumannya kekal apabila disentuh oleh tangan-tangan

Wa 'amma nawaluha kullal 'ibadi
Dan anugrah-anugrahnya merata memayungi senua hamba-hamba Allah

Habibullahi ya khoirol baroya
Dialah kekasih Allah sebaik-baik ciptaan Allah seluruhnya

Qomarun ... qomarun ...
Laksana bulan ....

Qomarun Sidnan-Nabi Qomarun
Laksana bulan, penghulu kami Nabi Muhammad saw ... Laksana bulan...

Wa jamil wa jamil
Duhai indahnya ...

Wa jamil Sidnan-Nabi wa jamil
Engkau sangat indah wahai penghulu kami ... Duhai indahnya ...

Wa la dhillul-lahu bal kana nuro
Dan tidaklah Rasulullah saw memiliki bayang-bayang, karena Engkau adalah cahaya

Tanalasy-syamsa minhu wal buduro
Engkau umpama matahari dan bulan

Walam yakunil huda launa dhuhuroh
Tidak akan ada hidayah sekiranya bila baginda tidak ada

Wa kullul kawni anaru binuri Thoha
Dan segala kejadian dan alam semesta ini bercahaya daripada cahayanya Nabi Muhammad Saw

Qomarun ... Qomarun ...
Laksana bulan ....

Qomarun Sidnan-Nabi Qomarun
Laksana bulan, penghulu kami Nabi Muhammad saw ... Laksana bulan...

Wa jamil wa jamil
Duhai indahnya ...

Wa jamil Sidnan-Nabi wa jamil
Engkau sangat indah wahai penghulu kami ... Duhai indahnya ...


Ya Rasulullah, engkau bagai rembulan di malam hari yang cahayanya bisa menerangi jiwa ini yang berada dalam kesunyian. Kegelapan in se akan tak terasa karena ada cahaya DariMu. Sungguh se isi alam ini akan ber sholawat kepadaMu untuk mendapatkan safaatmu kelak di hari akhir nanti.



Monday, May 27, 2019

SYIIR TANPO WATON Gus Dur


SYIIR TANPO WATON
Banyak kalangan yang menyebut syiir tanpo waton (tidak asal-asalan) adalah syiir Gus Dur, bahkan ada yang menganggap syiir ini merupakan gubahan Gus Dur. Padahal syiir yang mengandung sarat makna ketika didendangkan dan diresapi ini adalah karya KH. Moh. Nizam As-Sofa atau sering dipanggil Gus Nizam, pengasuh Pondok Pesantren Ahlus Shofa wal Wafa, Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Beliau merupakan cucu KH. Sahlan, seorang ulama besar dari Krian dengan amalan-amalan wirid tarekat. Memang ketika mendendangkan syiir gubahannya, suara Gus Nizam sangat mirip dengan suara Gus Dur, sehingga banyak yang mengira syiirnya adalah karya Gus Dur.



Adapun teks lengkap syiir Tanpo Waton beserta terjemahannya adalah sebagai berikut.
اَسْتَغْفِرُالله رَبَّ الْبَرَايَا # اَسْتَغْفِرُ الله مِنَ الْخَطَايَا
رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا نَافِعًا # وَوَفِّقْنِيْ عَمَلًا صَالِحًا
يَا رَسُوْلَ الله سَلاَمٌ عَلَيْك # يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَالدَّرَجِ
عَطْفَةً يَاجِيْرَةَ الْعَلَمِ # يَا اُهَيْلَ الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ
Ngawiti ingsun nglaras syi’iran # Kelawan muji maring pengeran
(Aku memulai menembangkan (menyanyikan) syiir # dengan memuji kepada Tuhan)
Kang paring rohmat lan kenikmatan # Rino wengine tanpo pitungan
(Yang memberi rahmat dan kenikmatan siang dan malam tanpa perhitungan)
Duh bolo konco priyo wanito # Ojo mung ngaji syare’at bloko
(Wahai para sahabat pria dan wanita jangan hanya belajar syariat saja)
Gur pinter dongeng nulis lan moco # Tembe mburine bakal sangsoro
(Hanya pandai mendongeng (bicara), menulis, dan membaca akhirnya hanya akan sengsara)
Akeh kang apal Qur’an haditse # Seneng ngafirke marang liyane
(Banyak yang hafal Al-Qur’an dan hasitsnya suka mengkafirkan orang lain)
Kafire dewe dak digatekke # Yen isih kotor ati akale
(Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan kalau masih kotor hati dan akalnya)
Gampang kabujuk nafsu angkoro # Ing pepaese gebyare donyo
(Mudah tertipu nafsu angkara dalam hiasan gemerlapnya dunia)
Iri lan meri sugihe tonggo # Mulo atine peteng lan nisto
(Iri dan dengki kekayaan tetangga maka hatinya gelap dan nista)
Ayo sedulur jo nglaleake # Wajibe ngaji sa’pranatane
(Mari saudara jangan melupakan kewajiban mengaji (belajar) lengkap dengan aturannya)
Nggo ngandelake iman tauhide # Baguse sangu mulyo atine
(Untuk menebalkan iman tauhidnya bagusnya bekal mulia matinya)
Kang aran sholeh bagus atine # Kerono mapan seri ngelmune
(Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya #Karena sempurna seri keilmuannya)
Laku thoriqat lan ma’rifate # Ugo haqiqot manjing rasane
(Melakukan thariqat dan ma’rifatnya juga hakikat meresap rasanya)
Al-Qur’an qodim wahyu minulyo # Tanpo tinulis iso diwoco
(Al-Qur’an qadim wahyu yang mulia # Tanpa ditulis bisa dibaca)
Iku wejangan guru waskito # Den tancepaken ing jero dodo
(Itu wejangan (pesan) guru yang waskita # Ditancapkan ke dalam dada)
Kumantil ati lan pikiran # Mrasuk ing badan kabeh jeroan
(Tergantung (tertempel) di hari dan pikiran # Merasuk ke dalam badan dan tubuh)
Mukjizat Rosul dadi pedoman # Minongko dalan manjinge iman
(Mukjizat Rasul (Al-Qur’an) jadi pedoman # sebagai jalan masuknya iman)
Kelawan Alloh kang moho suci # Kudu rangkulan rino lan wengi
(Kepada Allah yang Maha Suci # Harus berpelukan (mendekatkan diri) siang dan malam)
Ditirakati diriyadhahi # Dzikir lan suluk jo nganti lali
(Diusahakan dan dilatih # Dzikir dan suluk jangan sampai dilupakan)
Uripe ayem rumongso aman # Dununge roso tondo yen iman
(Hidupnya tenteram dan merasa aman # itulah perasaan tanda beriman)
Sabar narimo nadjan pas-pasan # Kebeh tinakdir saking pengeran
(Sabar menerima meskipun (hidup) pas-pasan # Semua sudah ditakdirkan dari Tuhan)
Kelawan konco dulur lan tonggo # Kang podo rukun ojo dursilo
 (Terhadap teman, saudara, dan tetangga # Rukunlah jangan bertengkar)
Iku sunnahe rosul kang mulyo # Nabi Muhammad panutan kito
(Itu sunnah Rasul yang mulia # Nabi Muhammad suri tauladan kita)
Ayo nglakoni sekabahane  # Alloh kang bakal ngangkat drajate
(Ayo jalani semua #Allah yang akan mengankat derajatnya)
Senajan asor toto dzohire # Ananging mulyo maqom drajate
(Meskipun rendah secara lahirian # Namun mulia kedudukan derajatnya di sisi Allah)
Lamun palastro ing pungkasane # Ora kesasar roh lan sukmane
(Ketika ajal telah datang di akhir # Tidak tersesat roh dan sukma (raga) nya)
Den gadang Alloh swargo manggone # Utuh mayite ugo ulese
(Disanjung Allah surga tempatnya # Utuh (lengkap) jasadnya juga kain kafannya)
يَا رَسُوْلَ الله سَلاَمٌ عَلَيْك # يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَالدَّرَجِ
عَطْفَةً يَاجِيْرَةَ الْعَلَمِ # يَا اُهَيْلَ الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ




Tuesday, April 23, 2019

MAULID DIBA'

MAULID DIBA' + SHOLAWAT NABI (Teks Arab, Latin & Terjemahan)





Kitab Maulid Diba' ditulis seorang ulama besar & waliyullah, Imam Abdurrahman Ad-Diba'i (866-944 H).
Makna dan isi kandungan kitab Maulid Diba' ini adalah syair-syair sanjungan dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, serta kisah dan riwayat perjalanan hidup Rasulullah SAW, yang dirangkai dengan kata-kata indah (nadhom) dan terdapat lirik dan bait-bait sholawat juga di dalamnya. Pada video ini bacaan kitab Maulid Diba & Sholawat2 Nabi dilantunkan oleh Habib Fikri Abdul Qodir bin Ahmad Alhaddad (pimpinan Majelis Dzikir Ratib). Dan sholawat2 yang dilantunkan adalah sbb : - Sholawat Yaa Robbi Sholli - Sholawat Assalamu 'alaik - Sholawat Yaa Rasulullah - Sholawat Yaa Nabi Salam 'Alaika - Sholawat Marhaban Yaa Nurul Aini - Sholawat Salamun Bissalam Mubin Semoga video bacaan kitab Maulid Diba & Sholawat2 Nabi ini bisa bermanfaat dan menjadi berkah bagi kita semua. Aamiin.












Kisah cucu Rosulullah S.A.W Hasan dan Husein


RIWAYAT HIDUP HASAN DAN HUSEIN
Cucu Kesayangan Rasulullah
Sesungguhnya kehidupan dan kematiannya merupakan gambaran yang indah dari insan yang mulia, penuh pengorbanan, iffah, suci, jiwa yang tenteram dan bersih. Patut baginya memperoleh kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat, kerana dia adalah cucu Rasulullah putera Ali bin Abu Thalib dan Fatimah Az Zahra, serta saudara kandung Husein, penghulu para syuhada. Layak pula baginya memperolehi tempat yang mulia di antara orang-orang soleh, kerana beliau meninggalkan jabatan khalifah dengan cara bermandikan darah para syuhada. Beliau mengutamakan meninggikan bendera Islam sebagai ganti mengumandangkan teriakan perang. Hatinya memancarkan rahmat, kasih sayang, kalbunya diliputi dengan perasaan kasih, dan jiwanya penuh dengan sifat keutamaan.

Bekas ciuman Rasulullah bau semerbak dari bibirnya. Baginda Rasulullah mencintai Hasan dan saudaranya Husein, sehingga menjadikan kehidupan keduanya bagai kehidupan para malaikat. Keduanya hidup dalam naungan Ilahi. Pada masa kanak-kanaknya yang suci, mereka diberi ucapan-ucapan wahyu di lingkungan kenabian. Rasulullah SAW memberinya pelajaran dan cara hidup Islam serta pendidikan Ilahi. Dari lingkungan kedua orang tuanya, mereka mengambil suri teladan yang mulia. Dalam lingkungan yang jelas dan positif itulah Saidina Hasan dan Saidina Husein hidup berdampingan satu sama lain.
Hampir tiada berlalu suatu haripun tanpa Rasulullah mengungkapkan kepada para sahabatnya tentang cintanya kepada cucu-cucunya. Badan Hasan banyak kemiripannya dengan bentuk badan Rasulullah. Diriwayatkan bahwa suatu hari Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib sedang keluar dari masjid selesai shalat. Tiba-tiba mereka berdua melihat Hasan sedang bermain. Lalu Abu Bakar ikut mengajaknya bermain. Setelah itu beliau berkata kepada Ali, “Demi Allah, dia lebih mirip dengan Rasulullah dari pada denganmu.” Mendengar yang demikian itu Ali tertawa.
Tentang kecintaan Rasulullah kepada Hasan dan Husein. Abu Hurairah pernah berkata, “Rasulullah datang kepada kami bersama kedua cucunya, Hasan dan Husein. Yang pertama ada di bahunya yang satu, dan yang kedua ada di bahunya yang lain. Sesekali baginda Rasulullah menciumnya, sampai beliau berhenti di tempat kami. Kemudian baginda bersabda, ‘Barangsiapa mencintai keduanya (Hasan dan Husein) bererti ia mencintai aku. Barangsiapa membenci keduanya bererti ia membenci aku’.”
Berkaitan dengan Hasan, Rasulullah memberitahukan bahwa ia akan mendamaikan antara dua golongan kaum muslimin. Beberapa tahun setelah itu ramalan tersebut betul-betul terjadi. Peristiwa itu terjadi setelah wafatnya Rasulullah dan setelah Ali meninggal dunia. Saat itu penduduk Iraq datang untuk membaiat Hasan. Mereka percaya bahwa Hasan lah yang paling berhak menduduki jabatan khalifah.
Pada waktu yang bersamaan, penduduk Syam membaiat Muawiyah, sehingga pertempuran baru antara Iraq dan Syam tidak dapat dihindari lagi. Di sinilah nampak kecerdasan Hasan. Beliau berpikir, terbayang dalam benaknya apa yang pernah terjadi dalam perang Shiffin. Di situ ia melihat ramainya korban yang terbunuh dan darah yang mengalir, mengakibatkan anak menjadi yatim dan perempuan menjadi janda. Apa yang dihasilkan oleh perang hanyalah kebinasaan dan kerosakan. Beliau khuatir terulangnya kembali peristiwa peperangan dan pertumpahan darah antara sesama kaum muslimin.
Ketika ia sedang mencari jalan penyelesaian dari terjadinya pertumpahan darah tersebut, tiba-tiba datang surat dari Muawiyah kepadanya. Di dalamnya tersirat politik Bani Umaiyah untuk mengadakan perdamaian dengan syarat Hasan dijanjikan akan menjadi khalifah nanti setelah kematian Muawiyah.
Setelah Hasan selesai membaca surat tersebut, serta merta ia mengutus utusan untuk menemui saudaranya Husein di Madinah. Ia menganjurkannya menerima usul perdamaian tersebut. Demikian pula sikapnya saat para pemuka penduduk Iraq berkumpul di gedung pertemuan di Iraq. Beliau berkata kepada mereka, “Sesungguhnya kalian membaiatku adalah untuk berdamai dengan orang yang mengajak damai dan berperang dengan orang yang mengajak perang. Sesungguhnya aku telah membaiat Muawiyah, maka dengarlah kata-kataku.”
Peristiwa ini diterima oleh penduduk Iraq secara terpaksa. Begitu pula halnya dengan Husein, beliau menerimanya secara terpaksa pula. Pada dasarnya semuanya menghendaki agar jabatan khalifah dipegang oleh keluarga Rasulullah, bukan didahului oleh Bani Umaiyah. Akan tetapi cara berpikir Hasan menuju kepada mencegah pertumpahan darah di kalangan kaum muslimin. Cukuplah bagi beliau apa yang pernah terjadi dalam perang Shiffin. Akan tetapi Muawiyah tidak ingin menepati janjinya. Ia telah menetapkan perintah membaiat anaknya, Yazid. Politiknya adalah jangka panjang, meskipun pada mulanya keinginannya belum tercapai, namun ia menjadikan strateginya itu secara bertahap.
Akibatnya setiap sahabat Rasulullah yang mendengar maksud Muawiyah tersebut bukan main marahnya. Sebab jabatan khalifah akan dipegang oleh penguasa yang bengis, sebagaimana yang pernah diberitakan oleh Rasulullah. Namun meskipun Hasan menjaga jangan sampai terjadi pertumpahan darah di kalangan kaum muslimin. Tetapi tetap saja perkara-perkara lain muncul di hadapannya. Pada akhirnya berkali-kali beliau menghadapi usaha orang lain yang hendak meracuninya, tapi masih boleh diubati. Orang-orang tersebut tidak puas jika belum berhasil dalam usahanya. Hingga suatu ketika Hasan merasakan adanya racun pahit yang ada dalam makanannya. Rasanya seperti ditikam pisau dalam perutnya. Dengan menahan rasa sakit yang keras itu, beliau bertanya kepada saudaranya Husein, “Siapa yang menyembunyikan racun tersebut?” Husein tidak menjawab, dan tidak lama kemudian beliau pun wafat.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 50 H menurut pendapat yang paling kuat, dan seluruh penduduk Madinah ikut berkabung, menguburkan jasadnya yang suci di Baqi’. Dikabarkan di tempat itu tersebar bau harum sewangi kasturi, seolah-olah para malaikat menaburkan wewangian syurga di dalamnya.
Semoga Allah memberi rahmat kepada Hasan dan Husein. Sesungguhnya Rasulullah pernah bersabda tentang mereka berdua, “Mereka berdua termasuk pemuka para pemuda ahli syurga.”
Pemuka Para Pemuda Ahli Surga

Sejak saat kelahirannya, seisi langit menyambut kehadirannya. Seisi bumi di sekitarnya memancarkan sinar kesucian, diliputi dengan rahmat dan semerbak bau wangi yang ditaburkan oleh para malaikat. Ketika Rasulullah mendengar bahwa puterinya Fatimah Az Zahra dikurniai putera, baginda bergegas menuju ke rumahnya. Rasulullah menjumpainya dengan raut wajah yang bersinar, bak purnama.
Begitulah kebiasaan baginda ketika mendengar berita gembira. Kemudian Rasulullah mendekat kepada bayi yang masih suci, mengumandangkan azan di telinganya seperti azan shalat. Itulah kalimat pertama yang didengar oleh Husein setelah kelahiran beliau di dunia pada tanggal 5 Syaban 4 H. Sebelum Rasulullah berangkat ke rumah puterinya, Fatimah, beliau sudah mempersiapkan nama untuk bayi tersebut dengan nama “Husein”, suatu nama yang belum dikenal oleh bangsa Arab pada waktu itu.
Husein hidup di rumah ayahnya di Madinah. Rasulullah pun mencintainya, dan mencintai saudaranya, Hasan, dengan cinta yang amat dalam. Kecintaan baginda itu digambarkan oleh Usamah Ibn Zaid dalam suatu peristiwa yang disaksikannya sendiri. Usamah berkata, “Aku mengetuk pintu rumah Rasulullah sambil membawa sesuatu yang tidak aku ketahui apa yang dibawanya. Setelah selesai dengan tujuan yang saya inginkan, aku bertanya kepada baginda, ‘Engkau sedang membawa apa ya Rasulullah?’ Baginda pun membukanya. Ternyata itu adalah Hasan dan Husein. Baginda bersabda, ‘Kedua anak ini adalah anakku, dan anak puteriku. Ya Allah, sungguh aku mencintai keduanya. Maka cintailah keduanya, dan cintailah orang yang mencintai keduanya’.”
Apabila Hasan dan Husein datang kepada kakeknya, Rasulullah, beliau memeluk mereka dengan kasih sayang dan menciumnya satu persatu, kemudian memangkunya di atas pahanya. Para sahabat di sekitar baginda segera mengucap, “Sesungguhnya keduanya adalah pemuka para pemuda ahli surga.” Sebahagian dari ucapan Rasulullah yang mencerminkan gelora kasih sayangnya pada Husein adalah, “Husein itu dariku dan aku dari Husein. Semoga Allah mencintai orang yang mencintai Husein. Husein adalah cucuku.”
Husein tumbuh dalam lingkungan yang paling bersih dan mulia dari sifat manusiawi. Datuknya adalah Rasulullah pemuka sekalian makhluk. Ayahnya adalah Ali bin Abu Thalib, memiliki peringkat teratas dari sifat dermawan, penuh pengorbanan, berjuang, dan patuh kepada  Allah dan Rasul-Nya. Ibunya adalah Fatimah Az Zahra, seutama-utama perempuan pada masanya. Maka memadailah jika dikatakan bahwa dia adalah puteri Rasulullah, isteri bagi pemimpin para pejuang, dan ibu dari pemuka para pemuda ahli surga.
Dalam persekitaran perjuangan yang berbau kenabian yang bersinarkan wahyu serta penuh dengan peristiwa jihad inilah Husein menghabiskan masa kanak-kanaknya yang pertama. Di sekitar rumah ayahnya, Ali bin Abu Thalib, dan rumah Rasulullah sampai beliau menginjak 6 tahun 7 bulan 7 hari, Rasulullah pun wafat. Peristiwa wafatnya Rasulullah itu disaksikan oleh Husein. Bagaimana penduduk kota Madinah diliputi dengan rasa duka, dan bagaimana duka yang dialami oleh kaum muslimin yang sangat mendalam itu boleh menghilangkan akal sebahagian dari mereka. Sehingga orang genius seperti Umar bin Khatthab diliputi dengan pikiran kosong. Umar berseru kepada orang-orang, “Barangsiapa berkata bahwa Muhammad telah mati, akan aku bunuh dengan pedangku ini!” Semua itu disaksikan oleh Husein.
REPORT THIS AD
Kemudian dia mendengar perihal ayahnya dan kaum muslimin yang bercakap-cakap tentang perang Riddah. Beliau hidup semasa peristiwa-peristiwa itu terjadi dalam keadaan jiwanya yang bersih. Tatkala mencapai usia remaja, ia menjadi anggota barisan para pejuang. Ia ikut bersama ayahnya dalam perang Jamal, Perang Shiffin dan perang melawan kaum Khawarij.
Ayahnya, Ali bin Abu Thalib, adalah pemimpin perang yang berwawasan jauh. Allah memberinya ilham terhadap perkara-perkara yang ghaib dan tidak dapat dijangkau oleh semua orang. Ketika beliau keluar dari Madinah menuju ke Kufah dan sampai di Karbala, beliau mengarahkan pandangannya di tanah tersebut dengan pandangan yang amat dukacita. Beliau berkata, “Di sinilah tempat pemberhentian perjalanannya, dan di sinilah tertumpah darahnya.”
Orang-orang di sekitarnya tidak mengerti ungkapan sedih dan mengharukan tersebut. Baru setelah beberapa tahun kemudian, terjadilah di situ peristiwa berdarah dalam peta dunia Islam. Rebutan kekuasaan dan peralihan kepemimpinan khalifah menjadi raja yang bengis sebagaimana hal tersebut pernah dikhabarkan oleh Rasulullah SAW, iaitu ketika Muawiyah membaiat puteranya, Yazid, dengan paksa. Seandainya tidak kerana kebijaksanaan Husein, tentu darah kaum muslimin akan tumpah.
Pendiriannya boleh mencegah pecahnya perang antara golongan pembaiat dan penentangnya. Akan tetapi pertentangan tetap ada, meskipun secara sembunyi-sembunyi dalam tiap peribadi dan tidak nampak kecuali setelah kematian Muawiyah. Para pemuka Kufah mengirim surat kepada Husein meminta kepadanya agar hadir di Kufah untuk dibaiat. Husein menghadapi perkara ini dengan cermat. Beliau mengutus anak bapa saudaranya Muslim Ibn Aqil. Tapi ketika Ubaidillah Ibnu Ziyad menjadi penguasa Basrah, Muslim Ibn Aqil dibunuhnya. Peristiwa itu terjadi pada 9 Zulhijjah 60 H.
Peristiwa pembunuhan Muslim bin Aqil tersebut terjadi sebelum keluarnya Husein dari Makkah ke Kufah selang satu hari. Oleh kerana itu Husein tidak tahu tentang terbunuhnya Muslim bin Aqil sampai beliau tiba di Qadisiyah. Beliau mengutamakan kembali ke Makkah, namun kaum kerabat Muslim bin Aqil, tetap ingin melanjutkan perjalanan menuntut balas atas kematian saudaranya. Pengikut Husein ketika itu sekitar 70 orang, terdiri dari keluarga dan pendukungnya, baik dari kalangan lelaki, perempuan mahupun anak-anak.
Kejadiannya sangat cepat. Ketika dua utusan Husein terbunuh lagi, saat mengingatkan penduduk Kufah tentang syarat dan ajakan mereka untuk membaiatnya, dua utusan tersebut dibunuh oleh Ubaidillah bin Ziyad. Keadaan semakin serius, sampai pada puncaknya berakhir di Karbala, di mana kepala-kepala keluarga Rasulullah dipenggal, lalu kepala tersebut dibawa di atas hujung tombak menuju ke Ubaidillah bin Ziyad, kemudian diserahkan kepada Yazid bin Muawiyah di Damaskus. Husein terbunuh oleh orang yang bernama Syamr bin Dzi Jausyan, yang kemudian ia mendapat murka Allah, para malaikat dan kaum muslimin seluruhnya.

Kepala Husein yang mulia tersebut dipindahkan dari satu kota ke kota yang lain, kemudian ke kota Asqalan. Di situlah penguasa setempat menguburkannya. Lalu ketika bangsa Eropah berkuasa pada waktu perang Salib, Thalaih bin Raziq menebusnya dengan uang 30.000 dirham agar kepala tersebut boleh dipindahkan ke Kairo dan dapat dikubur di tempat di mana ia mati syahid semasa hidupnya.
Tentang kepala Husein di tempat syahidnya itu, para ahli sejarah berpendapat bahwa ketika Abdul Rahman hendak memperluas bangunan masjid Al Husein, tempat tersebut ramai dikunjungi oleh orang-orang, termasuk di antaranya dua ulama popular, iaitu Syekh Al Jauhary As Syafi’i dan Syekh Al Malwi Al Maliki. Keduanya menyaksikan apa yang terdapat di dalam kuburan Husein. Diketahui bahwa kepala Husein dibungkus dengan kain sutera berwarna biru yang diletakkan dalam pundi emas di atas tempat ebonit. Demikian pula banyak petunjuk-petunjuk lain tentang kepala Husein dalam makam tersebut.
Allah menghendaki agar peristiwa yang menimpa pada cucu Rasulullah itu berlaku adil. Tiga tahun kemudian Yazid bin Muawiyah mati dengan cara yang hina, yaitu jatuh dari kudanya ketika sedang mengejar monyet. Lehernya patah, kuku kaki kudanya patah dan meringkik tidak tentu hala. Adapun Syamr bin Dzi Jausyan, si pembunuh Husein, terbunuh oleh Mukhtar bin Abi Ubaid As Tsaqafi, pelopor gerakan Tawwabin. Ia melemparkan jasad Syamr bin Dzi Jausyan agar dimakan anjing. Begitu pula nasibnya Ubaidillah bin Ziyad, terbunuh lalu dibakar. Sedangkan sisa-sisa pengikut Yazid bin Muawiyah mati terbunuh di tangan kelompok Tawwabin lainnya.
Allah memuliakan Kairo dengan dimakamkannya kepala Husein dan dikuburkannya beberapa Ahl Al Bait di sana. Semoga Allah meridhai mereka dan memberinya tempat yang mulia dan darjat tertinggi di dunia dan akhirat.
Diambil dari berbagai sumber.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes